Roswaldi: Aset Koperasi PNP Capai Rp 3.8 Milyar tapi SHU Anjlok!

Roswaldi: Aset Koperasi PNP Capai Rp 3.8 Milyar tapi  SHU Anjlok!

————————

Nasirwan: Terus Perjuangkan Proyek Pengadaan ATK!

 

PNP News. Aset Koperasi Pegawai Republik Indonesia Politeknik Negeri Padang (KPR-PNP) per 31 Desember 2019 mencapai Rp. 3.8 Milyar atau mengalami kenaikan Rp. 508 Juta. Sementara, sisa hasil usahanya pada waktu yang sama Rp. 198 Juta atau mengalami penurunan lebih dari Rp. 59 Juta. Penurunan SHU ini dikarenakan tidak adanya paket pekerjaaan pengadaan langsung untuk ATK dan terjadinya penurunan bunga pinjaman dari 9% menjadi 6% per tahun.

 

Hal itu diungkapkan Ketua KPR-PNP, Drs. Roswaldi, SST., M.Kom. dalam Rapat Anggota Tahunan KPR-PNP Tahun Buku 2019 yang dimoderatori oleh Sekretaris KPR-PNP, Sepri Neswardi, SE, M.Si, di Aula Gedung C, Lantai 2 PNP, Maret 2020. RAT yang dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang, Nursyamsi ini dominan membahas program kerja 2020.

 

Laporan dari Ketua KPRI PNP, Roswaldi

Menurutnya, di Bidang Organisasi dan Manajemen tahun ini pengurus akan membekali manajemen koperasi dengan prinsip Koperasi Syariah; menindaklanjuti penggunaan aplikasi Virtu Access (Smart Coop); melaksanakan RAT selambatnya Maret 2020; dan merencanakan tempat usaha dan kantor koperasi yang representatif dengan tersedianya toko dan kantor koperasi yang baru.

Di Bidang Usaha, KPR-PNP akan meningkatkan pemasukan toko dari variasi usaha seperti pembuatan cenderamata khas politeknik, mainan kunci, stiker, kaos, topi dan lain-lain. Dengan demikian variasi usaha toko bertambah dan pemasukan dari acara wisuda juga meningkat dengan menaikkan sewa toga dan foto. Di samping itu, pengurus mengusahakan secara profesional untuk mendapatkan kembali paket pengadaan langsung di PNP dengan indikator keberhasilan minimal 2 paket per tahun. Dalam waktu dekat juga akan dibentuk unit usaha jasa konsultan teknik dan bisnis dengan memanfaatkan dosen-dosen yang ahli di bidangnya.

Khusus di Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Sosial akan diupayakan peningkatan pengetahuan pengurus, pengawas dan karyawan secara bertahap melalui Dinas Koperasi dan UKM agar pelayanan kepada anggota meningkat. Untuk menambah wawasan dan cakrawala pengurus, pengawas dan karyawan dikirim untuk studi banding ke koperasi yang sudah maju dan berprestasi agar muncul ide untuk peluang usaha baru. Kegiatan sosial juga diaktifkan agar terserap dana sosial, begitu juga dengan kegiatan bina lingkungan, demikian Roswaldi.

Dalam sesi penampilannya, Pengawas Koperasi Nasirwan, ST, MP melaporkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pihaknya pada Tahun Buku 2019. Dari segi Organisasi, hubungan pengurus KPR PNP dengan anggota dinyatakan baik dan hubungan pengurus dengan pengawas baik. Tercatat pada Desember 2018, jumlah anggota 289 orang dan pada 2019 sebanyak 274 orang. Anggota yang meninggal pada 2019 berjumlah 3 orang, pindah kerja 1 orang, pensiun 2 orang, dan yang berhenti 10 orang.

Dari segi administrasi, pelaksanaan pembukuan serta penyusunan laporan pertanggungjawaban sudah sesuai standar koperasi. Dari segi Usaha dan permodalan, Usaha yang dijalankan selama tahun 2019 adalah simpan pinjam dan usaha toko. Nasyirwan juga membenarkan, keuntungan (SHU) yang dihasilkan selama 2019 mencapai Rp. 198.226.990, dan pada akhir 2019 kekayaan bersih KPRI PNP mencapai Rp. 3.838.092.300.

Di samping itu Pengawas juga menyampaikan saran-saran agar manajemen Koperasi Politeknik Negeri Padang diarahkan ke Koperasi Syariah; Paket Pengadaan Langsung Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah tetap diperjuangkan, sesuai dengan KBLI KPRI PNP. Pengawas juga menyarankan agar Direktur merekomendasikan baju Praktik Mahasiswa Politeknik Negeri Padang dikelola oleh KPRI PNP; dan membuka stand waktu kegiatan Wisuda PNP untuk menambah pemasukan lembaga.

d®amlis